Sepi

Tweet

Bila perasaan itu datang...
aku lebih rela menyepi...
sepi ku tanpa lontaran butir-butir bicara yang tiada erti...

Bila perasaan itu datang...
Hatiku bungkam...
Jari-jemariku kaku...
Ahhhhhh!
Minda apatah lagi tidak ingin menjalankan kerjanya...

Pernah satu ketika...
Ia datang...
Datangnya bersama bibit-bibit  kecelaruan dan kesibukan...
Nah!
Lagi memikul kemalasan berganda di benak mindaku...

Sepi itu menyamankan...
Sepi itu memilukan...
Tapi sepi itu mungkin lebih baik dari segala onar...

Untuk bangkit dari satu kesedihan bukan mudah...
Lalu aku memilih menjadi sepi...
Aku memilih hanya untuk sebagai pemerhati....
Tapi satu perasaan lain pula hadir tatkala sepi telah menemani ku untuk beberapa ketika...

Lalu aku membiarkan sepi itu berlalu pergi...
Pergi mungkin untuk seketika..
Kerana aku pasti akan memilih sepi sekali lagi...

Yaaa...Rindu membuatkan aku  keluar dari erti kata sepi...
Aku tersenyum kembali tatkala sepi berlalu seketika...
Tetapi...
Sepi itu seakan memanggilku untuk mendampinginya sekali lagi...

Mungkin sepi adalah yang terbaik buatku saat ini...
Maafkan aku andai sekali lagi aku memilih sepiku...
Biarlah aku memilih sepiku dari senyumku menjadi hiba...
Kerapuhan tika ini tak mampu ku pangku...

Perasaan ini telah berjaya sekali lagi menyelubungi segenap pelusuk minda dan jiwaku...
Aku rela memilih sepiku...

Nukilan-SeharumKasturi aka NLMT

Tweet